segala apa yg kita lakukan pasti ada yg disebut dengan hukum sebab akibat, apapun itu bentuk yg kita lakukan bagi apa saja, nah pelajaran hari ini kita akan belajar suatu hal yg akan membawa kita kepada suatu perubahan yg signifikan n membawa kita lebih memahami tujuan kita ada didalam dunia yg gelap ini, ketika kita sudah percaya kepada Tuhan Yesus pasti didalamnya ada jaminan keselamatan yg datang dari Tuhan itu sendiri, mengapa demikian bahwa dengan jelas alkitab mengatakan barang siapa yg percaya dalam namanya ia diberikan Kuasa untuk menjadi Anak2 Allah (bdg Yoh 1:12) hanya dengan percaya kepada nama Yesus kita sdh memperoleh keselamatan yg kekal didalam Yesus. yg enjadi permasalahan di hari2 ini adalah bukan masalah percaya atau tidaknya kita terhadap nama diatas segala nama tersebut, hanya manusia2 sekarang lebih bisa merekan menghakimi kita dengan pendapat masing2 kepala, bahwa Alkitab jelas mengajarkan kita jagan menghakimi orang karena sesungguhnya peghakiman itu adalah Hak dari pada Allah itu sendiri....
nah bahan perenungan kita malam ini;
apa yg akan kita lakukan sebagai rasa terima kasih kita kepada Tuhan yg telah memberikan AnugerahNya secara cuma2 itu.??
 
berbeda itu adalah tidak sama dengan waktu yang lalu, entah itu tahun lalu, bulan lalu, minggu yg lalu atau hari,jam,menit n detik yang lalu, terkadang kita suka terpaku dengan cerita yang sama tetapi mari kita ingat bahwa Tuhan ingin setiap saat kita berbeda n semakin bertambah didalam Tuhan, kerinduan Tuhan jika kita melihat dalam tulisan2 para nabi, Rasul n utusan2nya semua mereka mengalami yang namanya perjumpaan dengan Tuhan n mengalami perbedaan yang sangat drastis sehingga ada perbedaan yang membuat sekitarnya juga diubahkan lewat perubahan tersebut. inti dari penulisan ini adalah hidup kita harus mengalami perjumpaan dengan Tuhan sehingga kita diubahkan n dapat membawa perubahan. kita harus berbeda dengan yg lain...
 
berbicara tempat pelindungan yang perlu kita ketahui adalh makna dari kata perlindungan tersebut, makna kata berlindung adalah di bagi menjadi 3 bagian; 1. menempatkan diri dibawah(dibalik / belakang) sesuatu tidak terlihat. 2. bersembunyi ditempat yang aman supaya berlindung. 3. minta pertolongan kepada Tuhan yang maha Kuasa supaya selamat supaya terhindar dari godaan dan dosa.  nah dari sini kita dapat mengerti apakah makna perlidungan dari Tuhan agar hidup kita senantiasa mengandalkan Tuhan yang hidup dan hidup kita dari sehari ke sehari melihat kemuliaan Tuhan yang ajaib. Alkitab mengajak kita untuk benar dan sungguh2 dalam kita mengiring Tuhan karena Alkita dengan jelas mengatakan bahwa tanpa Tuhan kita tidak bisa berbuat apa2? apabila dasar-dasar ddihancurkan apakah yang dapat ibuat oleh orang benar itu??? kata ini mengingatkan kita betapa kita tidak memiliki daya apaun dalam kehidupan ini tanpa Tuhan tetapi pada kenyataannya banyak sekali orang percaya Tuhan, anak Tuhan bahkan sampai kepada hamba Tuhan menyelewengkan hak n kewajiban sebagai orang percaya, sungguh betapa menyedihkan jika melihat kenyataan yang ada tetapi percayalah dimana kita tetap bertekun dan percaya kepada Tuhan pasti ada jalan keluarnya,sering sekali kita memandang manusia tetapi percayalah ada pribdi yang menantikan kita untuk kita andalkan dalam keseharian kita n Ia akan membawa kita kepada kemuliaan yang kudus. ayat 4 dalam kitab mazmur 11 dikatakan disana bahwa Tuhan ada dalam baitNya yang Kudus. ingat dengan pernyataan Rasul Paulus, tubuh adalah bait Roh Kudus?? ayat ini menggenapkan tulisan dari Daud dengan itu berarti kita harus mutlak hidup dalam Tuhan agar kita mendapat upah yang Tuhan sediakan bagi kita yang percaya kepadaNya. Tuhan memiliki tahta di sorga yang kekal maka dari pada itu kita haris menjadi umat yang Kudus dihadapanNya agar kita masuk dalam kerajaan yang kekal  n kita terlihat indah bersamaNya. karena sorot mata Tuhan selalu tertuju kepada manusia yang ada dimuka bumi memperhatikan setiap masalah dan pola yang orang2 kerjakan dan juga Tuhan mengizinkan, akan terjadi sesutu yang mungki kita tidak harapkan dari Tuhan agar terjadi bagi kita melainkan seizin Tuhan agar kita menjadi pribadi yang terlatih dan disana nama Tuhan yang akan dipermuliakan, menagapa Tuhan menguji karena Tuhan mengasihaani kita Ia menguji kita juga dengan orang yang diluar  Tuhan agar kita tidak menjadi serupa dengan Dunia ini, n hidup kita benar2 mengalami perbedaan yang luar biasa dalam Tuhan pribadi yang benar2 tunduk akan firman Tuhan n Tuhanlah yang menjadi satu2nya dlam hidup ini, karena dalam kefasikan ada piala yang Tuhan berikan bagi mereka yang berlak kefasikan dengan menghujani mereka denganarang berap dan belerang,  maka dari pada itu mari kita orang yang tinggal dalam Tuhan lebih bersungguh2 lagi dalam kita mengiring Tuhan sehingga apapun yang kita lakukan ada Tuha disitu bahkan penyertaanNya selalau ada bagi kita yang mengasihi Dia.jadikan Tuhan tempat perlindungan kita agar hidup kita senantiasa 
 
Pengkhotbah 11:9-10 memberikan bimbingan bagi pemuda/i yang ada di jagat raya ini penulis kita b ini memiliki harapan yangg besar supaya dalam penulisan ini dengan harapan supaya pemuda/i ini dapat mengerti setiap tujuan hidupnya dengan tidak menyia2kan massa mudanya hanya demi kennikmatan dunia semata, yang pertama Alkitab memberikan saran bagi pemuda untuk Bersukarialah, kata bersukaria disini membeikan penekanan yang maha dasyat mengapa karna Allah memberikan sepenuhnya hak kebeasan baagi muda/i untuk berkarya di muka bumi ini dalam massa muda kita sebagai pribai muda/i, dengan tujuan agar daalam kebebasan tersebut anak2muda tidak menganggap bahwa pribadi Tuhan adalah pribadi yang sangat disiplin atau dengan kata lain ditaktor seperti pemandangan bangsa Israel bagi Allah pada waktu bangsa Israel di bawa keluar n menuju tanah perjaanjian, disana bangsa Israel benar2 menjadi pribadi yang tidak mengenal terima kasih sehingga dalam keseharian bangsa itu slalu menghujat, menggerutu, mengeluh n slalu bersungut2 hanya oleh karena makanan yang dimakan pada waktu itu padahal Tuhan sudaah memlihara merekaa sedemikan rupa. dan Tuhan memberikn kita kesempatan untuk memberikan perhatian pada sekeliling kita agar kiita tidak sembarangan dalam mengambil sebuaah keputusan dalam menjalani kehidupan yang fana ini,turutolah kenginan hatimu n pandangan matamu, supaya setiapa anak muda menjadi pribaadi yaang sadar aakan kebaikan Tuhan dalam kehidupannya n hal2 demikian dan selanjudnya juga alkitab menjelaskan bagi kita bahwa segala yag menjadi keinginan mata dan keinginan daging hanya akan membawa kita kepada kebinasaan semata, alkitab juga menjelaskaan bagi kita bahwa segala yang kita nikmati ada resikaonya dengan kata lain alkitab dorongan bagi kita yang mau mndengarkan firman kehidupan pasti akan aada upah yang akan diterimanya,. ayat 10 mengatakan Buanglah kesedihn dari hatimu dan jauhkan lah penderitaan dari tubuhmukarena kemuadaan n fajar hidu adalah kesia2an. mari sebagai generasi muda yang siap melayani pekerjaan Tuhan kiblatkan hidup kita kepada kebenaran yang kudus n hiddup sesuai ken
 
per tanggal 1 april 2013, saya meninggalkan Pastori salah satu gereja Tuhan tempat saya belajar, karena ada hal yang saya harus kerjakan didalam Keluarga Besar Siallagan, karena ada hal2 yang harus diselesaikan agar kemuliaan turun,. sebelum saya pulang kerumah saya telah mengetahui kronologi / kasus yang harus saya kerjakan dirumah, yang adalah kedua adik yang menjadi harapan saya itu tidak bersekolah dikarenakan keinginan sendiri atau korban pergaulan malam, swaktu saya berbicara via telpon sebelum saya kembali kerumah 2 minngu sebelumnya saya telah berbicara via telepon n dan dsana saya bersitegas agar setiap apa tidak benar pasti akan saya basmi termasuk karakter yang menyesatkan,.setelah saya tiba dirumah / jkt kira 01.30 subuh, saya langsug bertemu dengan mama yang kala itu terbangun oleh karena kedatangan saya yang tiba2, dan disitu saya langsung menyakan kabar adik saya ini, mama berkata bahwa  salah satu dari adik saya sudah 1 minggu ini belum pulang sejak telpon yang dari saya itu,dan yang 1 lagi sedang dirumah tetapi keadaannya sangat tidak seesuai dengan perempuan pada seusianya, jam 11 siang blm bangun n slalu begadang sendirian,akhir dengan situasi yang sangat jengkel itu saya membangunkan adik saya lalu mengusirnya keluar dari rumah dikarenakan saya sangat kecewa dengan keputusannya itu sehingga dimata saya dia sudah tidak lagi berharga, . dan pada malamnya saya diajak mama untuk menjemput adik saya ini di suatu pemancingan yang menjadi tempat pavorit dia nongkrong, dan disana tanpa berjerilelah saya yang kala itu bersama dengan mama langsung tiba di TKP n langsung menemukan adik saya tersebut. dalam keadaan bau, jorok, n sangat urakan waktu itu saya berboncengan bersama adik saya itu. dikarenakan posisi saya yang benar2 sudah jengkel dengan kelakuan adik2 saya yang menyimpang dari aturan2 keluarga n tentu firman Tuhan. dalam hal ini saya sebelum melangkah ke jakarta telah membuat kesepakatan kepada orang tua terlebih dahulu, segala apa yang akan saya lakukan agar  mendapat restu dari keluarga jika saya melibihi n tidak sesuai dengan aturan n norma yang ada saya memohon agar saya diusir juga oleh mama+papa terlebih saya memohon petunjuk Tuhan yang ajaib dari Tuhan agar setiap apa yang saya lakukan mendaapat pinpinan dari Tuhan sang pencipta karena saya tahu segala rencaana Tuhan itu baik adanya. berjalannya waktu yang ada dalam minggu2 awal saya berada langsung mengadakan Ibadah keluarga, yang diawal ibadah dihadiri 4 jiwa diantaranya papa,adik no 4 n kedua adik saya. dalam ibadah perdana itu Yesus sang juruslamat itu berkarya ditengah2 keluarga  Siallagan,. dan semua berjalan dengan baik perlahan pertobatan terlihat bagaimana Tuhan memberikan penyertaanNya bagi umat yang mengasihiNya. minggu2 selanjudnya saya pun mengalami banjir dirumah,. estelah banjir itu mulailah terlihat semua gerakan yang terjadi dalam keluarga kami, adik saya yang no 5 ini ternyata dia sepertinya mengalami sesuatu yang membuaat dia terus mewajibkan diri untuk berada diluar rumah,. dalam waktu yang cepat n extra saya meengambil keputusan untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi dalaa hidup adik saya tsb,. akhirnya saya mengambil keputusan untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan cara menelusuri setiap tongkrongan yang biasa adik saya tongkrongin smua teman2nya saya tanya bahkan saya benar2 menyelidiki siapa saja yang menjadi pacarnya n sampai sejauh itu sya seelidiki ternyata saya ketahui juga bahwa adik saya mengikut dala komunitas Vespa vanjava,. dan lebih mengherankan lagi saya menerima kabar bahwa dak saya juga menjadi joki motor, mendengar hal itu saya selaku hamba Tuhan n sekaligus abangnya saya sangat tidak setuju n marah besar, disitulah saya langsung dengan sangat jengkel menerima hal itu saya langsung mengusir dia mentah2 n secara kasar saya lakukan padanya karena beenar saya sangat kecewa dengan keputusan yang ada,. dan pada malam yang sama karena mama yang begitu mengasihi adik saya tengah malam kira2 jam 23.00 mama menangis begitu rupa, waktu itu saya sedang tertidur,. akhirnyaa saya pun terbangun karena mendengar tangisan mama yang begitu rupa mengajak adik saya yang no 4 ini mecari adik saya yang no 5... wah karena saya pun sangat mengasihi mama akhirnya saya pun mengambil keputusan untuk mencari nya sendiri,. lalu karena saya sudah mengetahui segala jejak langkahnya saya langsung terjun kesemua TKP yang pernah saya tongkrongin juga saya berjumpa dengan beberapa temannya akhir dari pencaharian saya menyuruh teman dari adik saya untuk mencari tahu dimana keberadaannya,. akhirnya saya mendapat sbuah jawaban bahwa adik saya dengan teman perempuannya sedaang menyetel motor untuk balap liar salah satu pinggiran ibukota,. dengan begitu saya legawa n kembali pulang menemui orangrua saya dan mengaatakan bahwa adik saya dalam keaadaan yang aman bersama dengan temannyaa yang perempuan,.. akhir dari cerita ini saya pun lelaah dengaan setiap pergumulan n smua yang saya kerjakan dirumaah waalau dengan harapan supaya adik2 saya dapat berubah dan bersekolah kembali seprtai anak2 pada seusianya,. singkat cerita saya langsung mengambil doa puasa hendak meminta kejelasan masa depan adik saya kedepan. setelah berdoa dan berpuasa n meminta tanda pada Tuhan apa yang akan Tuhan kerjakan bagi adik saya tercinta,.n sungguh ajaib Tuhan pada saat saya menyembah Dia, beberapa hari kemudian Tuan memberikan jawaban yang sangat menyentuh hati saya n saya menerima kelegaan yang dari Tuhan.
inilah yang Tuhan katakan keras dalam hati saya; dian papa akan jadikan indah adik saya no 5 itu menjadi hambaKu, distu saya tidak langsung percaya pada Tuhan karena bingung dan herannya, n Tuhan ingatkan saya pada perkataan atas cita2 adik saya, Indah pernah bilang kalo ia mao jadi pendeta, n saya bertanya lagi kenapa sekarang adik saya begini dengan kehidupan yang tidak terarah.??????????? apakah Tuhan tega dengan hal ini? Dan papa Jesus bilang lagi lihat lah diri n kehidupanmu apakah Aku tidak sanggu mengubahkan mu...? dan hari itu menjadi hari yang paling membahagiakan bagi saya,. dalam sekejab saya langsung mengambil keputusan untuk kembali melayani pekerjaan Tuhan. dan saya berkata lagi oiya papa Jesus, saya tidak ada ongkos untuk ke jogja n selanjudnya, baru saya bilang begitu sore harinya salah satu pengurus PPA digereja mama itu memberi saya kesempatan pelayanan hari minggu buat melayani Remaja digereja. ketika urapan Tuhan mengalir datang ketua pemuda, langsung meminta saya untuk melayani ibadah pemuda sore hari, dan setelah minggu selasa sore saya diminta untuk melayani di PPA, dan terakhir saya diminta untuk melayani KKR PEMUDA ... dan setalah ibadah KKR saya diberi amplop yang isi nya saya pakai untuk beli tiket dan biaya makan selam di jogja. dan Janji itu sangat indah yang dari Tuhan,. tetap semangat dalam me
 
menikmati karya Tuhan itu adalah bagian yang harus dialami oleh setia oran percayaa, mengapa..?
karena orang pecaya adalah mutlak kehidupannya harus dan wajib menerima berkat Tuhan, saya berdoa kepada Tuhan agar setiap orang yang peraya kepada Tuhan n yang melakukan frman Tuhan agar diberkati oleh tuhan secara khusus dan berbeda dengan orang yang tidak sungguh2 hidup dalam Tuhan, mengapa demikian? karena kehidupan dan kemenangan seorang yang mengaku pengikut kristus adalah hidup yang dilimpahi oleh BERKAT YANG DARI PADA TUHAN itu sediri,...
jadi teman2 pembaca mari intropeksi diri lagi, bahwa engkau dimita Tuhan agar menimati berk
 
Tuhan menghardik Iblis

Zakharia3:1-4
Kita membaca tentang penglihatan yang diberikan kepada nabi
Zakharia. Pada penglihatan keempat, Zakharia melihat imam besar
Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN, dan Iblis berdiri di
sebelah kanannya untuk mendakwa dia. Iblis senantiasa mendakwa untuk
membuat kita kecil hati sehingga tidak sanggup menjalankan tugas
yang Tuhan berikan.

Tetapi puji Tuhan, Malaikat Tuhan kemudian berkata: "TUHAN kiranya
menghardik engkau, hai Iblis!... Bukankah dia ini puntung yang telah
ditarik dari api?" Saat menerima keselamatan dari Tuhan, kita
bagaikan puntung yang ditarik dari api. Kemurahan Tuhan telah
menarik kita dari orang berdosa menjadi anak Tuhan melalui kelahiran
baru.

Pakaian Kotor.
Kemudian Zakharia melihat Malaikat TUHAN menyuruh orang-orang yang
melayaninya untuk menanggalkan pakaian kotor yang dikenakan Yosua.
Pakaian kotor berbicara dari hal dosa yang harus kita tanggalkan.
Sebagai gantinya, kita harus mengenakan jubah kebenaran.

Malaikat Tuhan lalu berkata kepada Yosua, "Lihat, dengan ini aku
telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan
kepadamu pakaian pesta." Puji Tuhan! Tuhan akan memberikan pakaian
pesta, pengganti pakaian kita yang kotor.

Dalam perumpamaan anak yang hilang, saat ia kembali ke rumah
bapanya, sang ayah menyuruh orang mengenakan jubah yang terbaik
kepadanya – Lukas 15:11-24. Suatu gambaran sangat indah tentang
pengampunan yang diberikan Allah Bapa kepada manusia berdosa yang
mau datang kepadaNya.

Kandil Emas.
Selanjutnya Zakharia melihat kandil emas dan tempat minyak di bagian
atas. Kandil itu memiliki tujuh pelita dan tujuh corot pada masing-
masing pelita yang ada di bagian atasnya – Zakharia 4:2b. Kandil
adalah gambaran dari gereja Tuhan yang bertugas untuk memancarkan
terang Tuhan kepada dunia yang gelap. Minyak berbicara dari hal Roh
Kudus.

Membaca penglihatan ini, saya mengerti bahwa Roh Kudus ditujukan
bagi setiap orang percaya, bukan hanya bagi orang atau kelompok
tertentu. Pada hari Pantekosta, semua murid dipenuhkan dengan Roh
Kudus.

Ada corot/saluran minyak pada setiap pelita = orang percaya. Setiap
saudara dipanggil untuk mencerminkan kasih Allah dan terang Injil
kepada dunia. Tuhan ingin memakai setiap orang percaya. Tetapi bukan
dengan keperkasaan atau kekuatan, melainkan hanya oleh Roh Allah,
kita bisa melakukan segala sesuatu – Zakharia 4:6.

Ketika penglihatan ini diberikan kepada Zakharia, bangsa Israel
sedang mengalami tantangan dan hambatan dari musuh. Dan mereka tidak
memiliki kekuatan. Dalam hidup ini, kita sering berhadapan dengan
berbagai tantangan, dan kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan.
Bagaimana bisa menang dalam peperangan/pergumulan rohani, jika tidak
mempunyai kekuatan. Bagaimana bisa memilih jalan yang benar, jika
tidak mengikuti pimpinan Tuhan. Itu sebabnya kita sangat perlu
mendengarkan suara Tuhan dengan telinga dan hati yang terbuka.

Ada kalanya Tuhan memberikan tugas-tugas yang amat sukar. Tetapi
pada saat yang sama, Ia menyiapkan perlengkapannya, yaitu Roh Kudus.
Dengan Roh Kudus, segala persoalan dan masalah diselesaikan. Sebab
itu, mari taruh harapanmu di dalam Tuhan, maka saudara tidak akan
gagal.

Tuhan memberi tugas kepada Zerubabel untuk membangun rumah Tuhan.
Setiap orang percaya mempunyai tugas membangun rumah Tuhan. Tetapi
ketika tantangan datang, ia menjadi kecil hati. Itu sebabnya melalui
nabi Zakharia, Tuhan hendak membesarkan hatinya. KataNya, "Siapakah
engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah
rata..." – Zakharia 4:7.

Apakah saudara menghadapi banyak tantangan berupa gunung-gunung
besar, dan saudara tidak berdaya? Pemazmur melayangkan matanya ke
gunung-gunung, tetapi pertolongan hanya ia peroleh dari TUHAN yang
menjadikan langit dan bumi – Mazmur 121:1-2. Kita memiliki Allah
yang begitu besar, ajaib, dan tak tertandingi. Segala gunung
pencobaan akan menjadi tanah rata. Haleluya! Kita harus yakin, bahwa
Dia adalah Allah yang Maha Kuasa. BagiNya tidak ada yang mustahil.

Tetaplah Setia.
Jika Tuhan memulai sesuatu, Dia akan menyelesaikannya, dan tidak ada
yang dapat menghalangiNya – Zakharia 4:9. Gunung-gunung besar akan
diratakan. Dan jika ada yang merendahkan dan memandang hina pada
pekerjaan Tuhan yang sedang kita lakukan, jangan hiraukan – Zakharia
4:10. Jangan terpengaruh pada pendapat orang. Pandanglah hanya
kepada Dia yang duduk di atas takhta di surga, dan kita tidak akan
kecewa!

Tak seorangpun tahu berapa banyak waktu tersisa bagi kita untuk
bekerja membangun rumah Tuhan. Namun saya ingin mendorong saudara
untuk memanfaatkan waktu yang ada, dan terus mengerjakan tugas
dengan sebaik-baiknya, selagi masih ada kesempatan.

Setiap kita memiliki panggilan dan diperlengkapi dengan
corot/saluran minyak Roh Kudus agar dapat menunaikan tugas yang
Tuhan berikan untuk membagikan kasihNya kepada dunia. Mari tetaplah
setia, dan buka hati bagi Dia, agar saudara dan saya dapat memenuhi
panggilan Tuhan.Tuhan memberkati saudara! (Rev.Arto
Sadeaho,Finlandia).


 
Tuhan Adalah Gembalaku

Ayat bacaan: Mazmur 23:1-3
=======================
"TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya."
 

Banyak orang yang akan segera membuka kitab Mazmur ketika butuh penghiburan. Mazmur adalah sebuah kitab yang menyenangkan untuk dibaca karena hampir seluruh isinya menggambarkan hubungan erat antara para penulisnya dan Tuhan. Ada begitu banyak kata-kata penghiburan yang mampu menguatkan kita kembali bisa dijumpai di kitab Mazmur yang cukup tebal itu. 150 pasal penuh dengan tulisan-tulisan yang seringkali puitis, dan mestinya mampu menyentuh segala sendi kehidupan kita. Tidaklah mengherankan jika John Calvin dalam bukunya "Heart Aflame" mendeskripsikan Mazmur sebagai "an anatomy of all the parts of the soul." alias "anatomi dari seluruh bagian jiwa."Mengapa demikian? Ini alasannya "since every experience, every emotion, all the heights and depths, all the joys and sorrows, all the mysteries of human life, are here." Segala yang berhubungan dengan sisi kehidupan kita disinggung di dalam kitab Mazmur. Sebagian besar dari Mazmur akan bermuara kepada satu nama yang sangat tidak asing lagi, yaitu Daud. Ada setidaknya 73 bagian yang mencatat Daud sebagai penulisnya. Selain tulisannya sendiri, berbagai bagian dalam Mazmur juga dikumpulkan atas usahanya. Itulah sebabnya kitab Mazmur lebih sering diasosiasikan dengan Daud. Kita bisa melihat bagaimana hubungan yang sangat intim antara Daud dan Tuhan di dalam Mazmur. Apakah Daud orang yang tidak pernah mengalami masalah? Tentu saja tidak. Justru dia mengalami begitu banyak pergumulan, tapi begitu sering pula kita melihat bagaimana ia tidak membiarkan masalah itu mengganggu sukacitanya, karena ia percaya Tuhan akan selalu berada bersamanya dalam keadaan apapun. Dalam salah satu tulisannya dia menyatakan bahwa Tuhan adalah gembalanya. "TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya."(Mazmur 23:1-3) Inilah yang hendak saya angkat dalam renungan hari ini.

Pernahkah anda berpikir mengapa Daud menyebutkan Tuhan sebagai Gembala? Saya berpendapat bahwa itu tidak terlepas dari pengalamannya menggembalakan domba milik ayahnya sejak kecil. Ia anak yang tidak dianggap pantas untuk diurapi sebagai raja oleh Samuel. Tugasnya hanya satu: menggembalakan domba. Tapi ternyata Daudlah yang menjadi raja Israel bahkan dikatakan sebagai yang terbesar.
 Pengalamannya menggembala domba ternyata merupakan sebuah persiapan tersendiri mengenai bagaimana menjadi pemimpin yang baik, dan juga menjadi kesempatan untuk mengalami Tuhan secara langsung. 

Mari kita lihat kata-kata Daud ketika ia merasa terbakar mendengar provokasi yang dilakukan Goliat dan tentara-tentara Filistin lainnya. Pada saat itu semua tentara Israel termasuk Saul merasa ketakutan karena mereka jelas kalah besar dan kalah lengkap dibandingkan Goliat, tentara Filistin dan seluruh peralatan perang mereka yang lengkap, termasuk perisai dan baju besi pelindung yang secara detail disebutkan dalam 1 Samuel 17:4-7. Tapi ada perbedaan nyata memandang itu semua antara Daud dan para prajurit Israel lainnya. Apa yang membedakan adalah sebuah
 pengalaman pribadi bersama Tuhan. Itu kelebihan Daud yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dan uniknya semua itu ia alami dalam masa-masa dirinya menjadi seorang gembala domba. Daud berkata: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya." (ay 34-35). Bayangkan anak kecil yang mampu melawan singa atau beruang demi melindungi domba-domba gembalaannya! Jika ia mampu menghadapi singa dan beruang, mengapa harus takut kepada Goliat? "Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup." (ay 36). Pertanyaannya sekarang, bagaimana mungkin seorang anak kecil yang lemah secara fisik mampu melakukan itu sendirian? Daud memberikan jawabannya. "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." (ay 37). Daud mungkin lemah, tapi Tuhan tidak! Tuhanlah yang melepaskan dirinya dari semua bahaya. Ia tahu bahwa ia berada bersama Tuhan dalam pekerjaannya, dan Tuhan memberkati pekerjaannya yang mungkin tidak ada apa-apanya di mata orang. Ketika yang lain dengan gagah menjadi tentara, ia hanyalah seorang gembala domba. Tapi lihatlah bagaimana penyertaan Tuhan mampu memberikan perbedaan. Justru dalam pekerjaan "sederhana" nya itu ia mengalami penyertaan Tuhan secara nyata, secara pribadi. Dan itu membuat cara pandang Daud berbeda dari orang Israel lainnya. Kita tahu apa yang terjadi selanjutnya. Daud berhasil mengalahkan Goliat hanya dengan senjata sederhana, batu dan umban (ketapel).

Saya membayangkan inilah yang diingat Daud ketika ia tengah memuji Tuhan dan merenungkan kebaikanNya. Dan ayat emas yang saya angkat sebagai ayat bacaan hari ini pun lahir.
 "TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya." (Mazmur 23:1-3). Daud ingat akan pengalamannya sebagai gembala, yang rela mengorbankan nyawa demi melindungi domba-dombanya. Dia bekerja melindungi domba-domba yang dituntunnya agar selamat. Bukankah Tuhan pun demikian? Penyertaan Tuhan terbukti mampu melindunginya dari cakaran singa dan beruang,  juga dari raksasa Goliat yang berperalatan lengkap, dan itu merupakan sebuah pengalaman pribadi tersendiri yang luar biasa. Itulah sebabnya Daud bisa berkata bahwa Tuhan adalah gembalanya. Di kemudian hari Yesus kembali menyatakan dengan sangat jelas mengenai hal ini. "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya."(Yohanes 10:11). Apa yang membedakan antara gembala yang baik dan hanya sekedar orang yang menjalankan tugas saja? "..seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu." (ay 12-13). Sedangkan seorang gembala yang baik akan mengenal domba-dombanya dan sebaliknya domba-domba pun mengenalnya. (ay 14). Dan seperti itulah bentuk dari gembala yang baik, dimana Yesus bukan hanya sekedar menyatakan tapi telah pula membuktikan diriNya sebagai Gembala yang baik. "Sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku." (ay 15). Perkataan Yesus ini menggambarkan hubungan tepat seperti apa yang dialami Daud, dan inilah yang berlaku juga kepada kita hari ini. Kita adalah domba-domba yang lemah, yang rentan, namun bersama Gembala yang baik, kita tidak perlu khawatir. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Apakah kekhawatiran hari ini masih menyita hidup anda? Apakah berbagai tekanan terus melemahkan anda? Apakah pekerjaan anda hari ini terasa begitu biasa-biasa saja dan kelihatan rendah di mata orang lain? Dari pengalaman Daud kita bisa berkaca bahwa Tuhan bisa memakai itu semua secara luar biasa. Tuhan tetap bisa pakai itu agar kita bisa mengalamiNya secara pribadi. Sesungguhnya mengalami Tuhan secara pribadi mampu memberikan cara pandang yang berbeda. Ayub sendiri akhirnya mengakui bahwa lewat penderitaanlah ia akhirnya mengenal Tuhan secara pribadi, bukan lagi atas apa kata orang semata.
 "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau." (Ayub 42:5). Kita akan bisa mengakui bahwa Tuhan adalah Gembala yang baik, yang tidak akan membiarkan kita kekurangan, ketika kita sudah mengalami sendiri pengalaman-pengalaman indah bersama Tuhan. Dan itu bisa terjadi lewat pekerjaan kecil sekalipun, lewat berbagai penderitaan dan masalah yang mungkin sedang kita alami. Oleh karena itu jangan kecil hati, jangan patah semangat, tapi bersyukurlah senantiasa. Alamilah penyertaan Tuhan secara pribadi, hingga pada suatu ketika kita bisa dengan keyakinan penuh berkata: "Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku."

 
Amsal 1:7-10
Dunia kita sekarang ini bergerak dalam satu keadaan di mana ilmu pengetahuan berkuasa. Semua dapat dicapai dengan ilmu pengetahuan. Semua orang merindukan pengetahuan. Orang tua ingin supaya anak-anaknya memperoleh pengetahuan. Manusia sekarang berpendapat bahwa tanpa pengetahuan masa depan suram.

Pada abad ke 15,16, pada zaman Rennaisance, muncul aliran filsafat bernama rasionalisme. Pada zaman tersebut lahir seniman-seniman dan ahli-ahli pikir yang hebat dan orang mengagungkan ilmu pengetahuan, budaya dan seni. Tokoh filsafat rasionalesme yang bernama Rene Descartes berkata “Cogito ego sum” yang berarti aku berpikir, aku ada. Kaum rasionalisme mendewakan kekuatan daya pikir, memberhalakan pengetahuan, mengagungkan kemampuan otak manusia. Mereka berpikir betapa manusia itu kalau memiliki hikmat dan pengetahuan. Tetapi Alkitab menegaskan bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan dari semua pengetahuan. Pengetahuan itu penting, tetapi kita menolak falsafat Descartes : “aku berpikir, aku ada”. Kita percaya bahwa “aku ada karena anugerah Tuhan” (I Korintus 15:10). Jadi, yang pertama dalam hidup ini adalah Tuhan, sebab ayat pertama dalam Alkitab berbunyi “Pada mulanya Allah..” (Kejadian 1:1) dan ayat terakhir dari Alkitab berbunyi ” Tuhan Yesus” (Wahyu 22:21). Jadi fondasi dari semua kehidupan manusia adalah takut akan Tuhan. Permulaan segala pengetahuan, pendidikan, pengajaran, kecerdasan, kearifan adalah takut akan Tuhan.


Lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak-anak adalah dalam keluarga. Amsal 1:8-9. Alkitab menggariskan bahwa pendidikan pertama adalah tugas orang tua, bukan guru sekolah, terutama pendidikan dari umur 0-5 tahun sebelum masuk sekolah adalah pendidikan yang penuh di dalam keluarga. Pendidikan penting di dalam keluarga ialah tentang takut akan Tuhan. Efesus 6:4. Kunci kesuksesan anak-anak adalah apabila orang tua mendidiknya di rumah tentang takut akan Tuhan. Ulangan 6:4-7. Pengetahuan tentang Tuhan (teologi) harus diajarkan sepanjang hari di rumah. Orang tua harus mendorong anak-anak untuk beribadah karena dalam ibadah di gereja kita semua mendapatkan didikan tentang takut akan Tuhan. Anak-anak harus mendengar nasehat dan didikan orang tua terutama dalam soal kerohanian karena ini adalah syarat untuk sukses masa depan, untuk menerima berkat Tuhan. Efesus 6:1-3.

Bapa dalam keluarga harus memberi teladan soal kerohanian kepada anak-anak. Kejadian 26:3-5. Ishak diberkati karena Abraham ayahnya yang taat kepada Tuhan. Ketaatan Bapak pada Firman Tuhan mempunyai pengaruh besar kepada anak-anak, bahkan kepada cucu-cucu. Bukan saja Ishak, Yakub juga diberkati karena Abraham. Berkat Tuhan itu selalu lintas generasi. Ibu mempunyai kewajiban penting dalam mendidik anak terlebih-lebih jika suami sibuk. II Timotius 1:5. Timotius mengenal Tuhan karena Eunike ibunya, dan juga karena doa Lois neneknya. Lois dan Eunike menginvestasi iman dalam hidupnya Timotius. Jangan lupa membimbing anak-anakmu, menantumu, cucumu, untuk takut akan Tuhan. Investasi terbesar dalam keluarga Kristen adalah sifat takut akan Tuhan. Marilah kita dalam keluarga masing-masing saling mengingatkan tentang pentingnya permulaan segala pengetahuan, yaitu takut dan hormat kepada Tuhan. Haleluyah. Amin!

Yoel 2 : 28
…Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.


 
TALENTA, KETEKUNAN, DAN BERKAT


Banyak orang memiliki talenta yang luar biasa namun hanya berdiam diri saja. Mereka mempunyai pemikiran sendiri bahwa berkat itu akan selalu datang dan menghampiri kehidupan mereka.



Bila kita melihat tentang seorang pembuat pisau, maka pisau itu akan terus diasah, ditempa, dan dibakar agar ujung pisau benar-benar runcing dan siap untuk digunakan. Kita tidak akan bisa memotong dengan pisau yang tumpul.



Demikian pula dengan talenta yang kita miliki tidak akan bisa mendatangkan berkat bila tidak terus diasah dan ditumbuhkembangkan. Kerjakanlah segala sesuatu yang sesuai keahlian/talenta dengan tekun. Kerjakan segala sesuatu dengan suka cita dan penuh dengan ucapan syukur.



Bila diantara kita tidak mengetahui apa sesungguhnya talente yang Tuhan percayakan, maka teruslah berkarya dan lakukan apa pun selama kita masih bisa melakukannya. Disitulah kita sesungguhnya sedang mengasah talenta dan tiba pada saatnya nanti berkat dari Tuhan akan tercurah.



Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

Roma 5:3-4